“Semangat Kartini”
nb: penulis udah terkantuk tapi dengan semangat kartini akhirnya bisa terselesaikan tulisan ini.
RA Kartini merupakan simbol perjuangan para wanita. Beliau adalah pejuang wanita yang terus mengobarkan semangat dalam memperjuangkan hak-hak wanita, mendorong kesadaran perempuan untuk bangkit dari ketertinggalan, kebodohan dan tindakan diskriminatif. Kartini memang merupakan sosok wanita yang istimewa. Sebab, nilai-nilai itulah yang secara substansial diperjuangkan oleh Kartini. Hal itu bias terekam dalam surat-suratnya kepada sahabatnya di Belanda yang kemudian dibukukan dengan judul “Habis Gelap Terbitlah Terang”. Oleh karena itu untuk mengenang dan memperingati perjuangan Kartini seharusnya kaum perempuan pada khususnya harus lebih baik lagi dalam memperjuangkan persamaan hak dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat. Perubahan dari kebodohan ke pencerdasan, diskriminasi ke kesetaraan dan keadilan.
Mari kita telisik lebih jauh kehidupan para Kartini muda di PLANTAGAMA (PGM). Secara tidak sadar hampir para wanita PLANTAGAMA sangat mendominasi dalam keseharian dan aktifitas PGM, yah memang pada saat perekrutan calon anggota banyak wanita yang tertarik dan mendaftar untuk bergabung dalam keluarga PGM dan hal itu semua terbukti dalam beberapa kegiatan alam bebas bahkan rapat atau diskusi sekalipun selalu saja yang paling banyak wanita dan wanita. Memang tidak bisa dipungkiri lagi wanita PGM mencerminkan wanita yang memiliki kecerdasan emosional yang terkendali, kepemimpinan dan tentu saja pengalaman yang selalu terdidik dan meningkat. Coba buktikan saja dalam berbaur dengan temannya siapapun yang bukan anggota PGM, mereka pasti akan mendominasi dalam segala hal kalaupun tidak, mereka akan berusaha untuk bersuara karena mereka memiki pengalaman berbicara dengan siapapun dan terlebih lagi dengan para kakak, mas, abang bahkan pria dan bapak.
Alangkah baiknya hal ini dimiliki juga oleh semua wanita Indonesia, kecerdasan berkomunikasi, emosional dan sabar dalam setiap rintangan hidup yang ada. Jadi… sepertinya tidak salah juga ada yang mengatakan “ayah rumah tangga dan ibu kerja kantoran sudah meluas dimana-mana”.
0 komentar:
Posting Komentar